PAWANG HUJAN BERTEKNOLOGI UNJUK GIGI
Berita yang menggembirakan bagi inovasi Indonesia, bahwa salah satu karya inovasi terpilih dari "109 Inovasi Indonesia 2017" telah beranjak ke penerapan di lapangan. Inovasi "Ground Particle Generator (GPG) untuk Mengurangi Bencana Banjir, Longsor dan Badai Tropis" yang dilabeli "Pawang Hujan Ilmiah" ini telah menandatangani kontrak dengan satu perusahaan tambang batubara di Kalimantan, selama setahun membantu perusahaan dalam mengurangi, mengalihkan dan meredistribusi hujan, di kawasan pertambangan mereka.
Teknologi modifikasi cuaca saat ini, memerlukan dukungan pesawat terbang untuk menebarkan tepung garam berton-ton, guna mempercepat atau mengalihkan turunnya hujan di tempat lain. Tentu saja ini memerlukan biaya milyaran rupiah dan mungkin hanya mampu dilakukan oleh pemerintah. Sedangkan di tataran masyarakat atau perusahaan, solusinya adalah minta bantuan pawang hujan, dengan kehandalan dan "kapasitas" yang rendah.
Perekayasa BPPT Joko Gunawan yang memimpin proyek ini optimis bahwa proyeknya akan sukses dan membawa manfaat besar bagi perusahaan-perusahaan yang kegiatannya harus berhadapan dengan kendala hujan, misalnya pertambangan batubara. Dengan antusias Joko Gunawan mengatakan bahwa target timnya adalah pada saatnya GPG akan bisa menundukkan bencana "Tornado" dan ini bukan sekadar wacana, karena sebuah perusahaan teknologi "aerospace" di USA telah menyatakan minat mereka untuk bekerjasama mengembangkan GPG, baik untuk keperluan komersial memperbaiki jarak pandang di bandara-bandara; ataupun untuk mengurangi intensitas bencana badai.
Selamat dan sukses untuk pawang hujan ilmiah dari Indonesia !
(KS/03/07/18)
Eko PRAug 01,2018
Hilirisasi.. Hilirisasi...